Menjelang Bulan Ramadhan Tahun 2025, beberapa komoditas yang perlu menjadi atensi karena memberikan andil inflasi tertinggi di Minggu kelima Bulan Januari 2025 yakni cabai rawit, bawang merah, dan beras. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual, pada Selasa (4/2/2025).
Laporan Plt Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa inflasi year on year di bulan januari terhadap Desember 2024 mencapai angka 0,76%, adapun salah satu komoditas pangan penyumbang andil angka inflasi tersebut meliputi cabai rawit sebesar 0,17%, cabai merah sebesar 0,19% dan minyak goreng sebesar 0,03%.
Secara nasional harga cabai rawit jauh di atas HAP dan rata-rata di pulau Jawa harga cabai rawit mencapai Rp 73.000/kg, dan untuk cabai merah hampir mendekati HAP atas, sementara minyak goreng dalam tren meningkat secara bertahap, dan 62,50% wilayah mengalami kenaikan.
Sementara itu, laporan dari Kantor Staf Presiden (KSP), Ady Priyono menjelaskan komoditas lain yang perlu diantisipasi di M5 Januari 2025 ialah jagung ditingkat peternak dengan rata-rata harga lebih dari Rp 7.000, selain itu beras medium zona 1 dan 2 berada di posisi waspada, zona 3 tidak aman. Sementara minyak goreng cukup tinggi dan terus naik.
Maka dari itu, upaya Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (BAPANAS) untuk menjaga stabilisasi harga dan inflasi pangan di tahun 2025 terus menggencarkan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang sudah dilakukan sebanyak 161 GPM, optimalisasi keberadaan kios pangan di setiap Kabupaten/Kota sebagai outlet resmi Pemerintah yang menjual dengan harga HET, Penyaluran beras SPHP yang sudah terealisasi sebanyak 41%.
Diakhir Wamendagri menghimbau pentingnya melakukan 3 Tepat, yakni tepat waktu, tepat lokasi, dan tepat harga sebagai salah satu upaya dalam melakukan stabilisasi harga, sehingga diperoleh penanganan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pemerintah kedepan. (R.A)
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini