Kenaikan Harga beberapa Komoditas di M3 November 2024, Mendagri Himbau Kepala Daerah lakukan langkah-langkah swadaya - DISKOMINFO Kabupaten Pasuruan

Kenaikan Harga beberapa Komoditas di M3 November 2024, Mendagri Himbau Kepala Daerah lakukan langkah-langkah swadaya

761x dibaca    2024-11-26 13:00:00    Robiatul 'Adawiyah

Kenaikan Harga beberapa Komoditas di M3 November 2024, Mendagri Himbau Kepala Daerah lakukan langkah-langkah swadaya

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah secara virtual, pada Senin (25/11/2024) menyampaikan terdapat beberapa komoditas yang perlu menjadi atensi di minggu Ketiga November 2024, karena cenderung mengalami peningkatan harga dari minggu sebelumnya. Adapun komoditas tersebut meliputi bawang merah, bawang putih, minyak goreng, daging ayam ras, dan telur ayam ras. Sedangkan untuk beras cenderung stabil.  

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Pudji Ismartini menjelaskan secara Nasional jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan IPH (Indeks Perkembangan Harga) terus bertambah. Dan beberapa komoditas yang memengaruhi perubahan IPH antara lain bawang merah naik sebesar 18.23% terjadi di 88,33% wilayah, bawang putih naik sebesar 1.97% di 59.40% wilayah, dan minyak goreng naik sebesar 1,26% di 57.22% wilayah. Sedangkan untuk beras turun sebesar 0,18% terjadi di 9,72% wilayah di Indonesia. 

Sementara itu, berdasarkan temuan dari Kepala Staf Presiden, Edy Priyono menyebutkan meskipun beras cenderung relatif stabil namun harga masih berada di atas HAP. Dan terdapat komoditas lain seperti cabai merah juga mengalami sedikit kenaikan dari minggu sebelumnya, namun harga masih berada di batas bawah. 

Berkaitan dengan kenaikan harga dibeberapa komoditas tersebut. Aksi Badan Pangan Nasional (BAPANAS) dalam upaya menjaga stabilisasi harga antara lain melakukan rapat koordinasi bersama Kementerian dan lintas lembaga terutama jelang HBKN (Hari Besar Keagamaan), Nataru Tahun 2025, optimalisasi penyaluran beras SPHP di wilayah dengan harga yang masih tinggi, penyaluran bantuan pangan, monitoring dan pengawasan pangan beredar, fasilitasi distribusi pangan dari wilayah surplus ke wilayah defisit, pengembangan kios pangan yang saat ini telah terbentuk sebanyak 442 kios di 21 Provinsi, serta pelaksanaan gerakan pangan murah (GPM) yang telah terjadwal sebanyak 135 titik di seluruh Kabupaten/Kota. 

Diakhir, Mendagri Tito Karnavian menghimbau kepada seluruh stakeholder baik dari Perum BULOG, Kementerian Perdagangan, Badan Pangan Nasional dan seluruh Kepala Daerah untuk segera melakukan langkah-langkah secara swadaya seperti koordinasi dengan distributor, mendorong distributor dari wilayah surplus, memberikan subsidi transportasi dll. Serta melakukan intervensi sesuai dengan potret yang telah dibuat oleh BPS. Ia juga memastikan bahwa stok pangan beras di Perum BULOG dipastikan aman hingga awal tahun 2025. 

"Persediaan stok saya kira cukup, tidak mengkhawatirkan baik dari pengadaan dalam negeri sebanyak 1,2 juta ton dan pengadaan importasi luar negeri yang di target lebih dari 3,6 juta ton sudah terealisasi sebanyak 3,1 juta ton. Dengan angka demikian saya kira untuk stok tidak menjadi masalah" jelasnya. (R.A)


Komentar (0)

  1. Belum ada komentar

Tulis Disini